Mengalun lembut goresan tinta
Kertas suci jadi saksi akan mimpi
Menari riang mengikuti kata hati
Kemarin kemarau sekarang rindang
Katanya dahulu bau kencur, tapi ntah apa sebutan sekarang
Dipandang sudah dewasa, tapi belum bisa dipercaya
Sesekali terlihat manja tapi tak ingin dibela
Tak ingin terjebak oleh cinta
Tapi terperangkap jua karenanya
Memandang lurus tapi belum terbayang lukisannya
Inikah yang dari hati, atau inikah yang dari bisikan duniawi ?
Cinta
Dikejar ia lari
Menghindar tapi diincar
Cinta
Merindu tapi abu
Dirindu tapi tak tahu
Cinta
Tersusun jadi satu
Berpisah jadi belenggu
Cinta
Marah karena sayang
Tapi sayang tak harus marah-marah
Satu kata penuh makna
Satu kata penuh rasa
Satu kata penuh misteri
Satu kata, yang ia memulai dan ia jua yang mengakhiri
Ntah sampai kapan harus berhenti bermain dengan misteri Illahi satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar