Kamis, 20 September 2012

TIPS MEMILIH POM BENSIN DAN MENGISI BENSIN YANG BENAR

Assalammualaikum,
Hi .. Guys, yang pada punya kendaran pasti tiap hari atau minimal tiap minggu pada isi minyak kendaraannnya kan ?? ... nah kali ini saya punya Tips Jitu buat kamu-kamu seputar SPBU yang seharusnya kamu tahu, mau tauuuuuu ???

Yuk Dibaca :
1. LEBIH BAIK ISI DI POM BENSI PERTAMINA KODE 31 ( Angka kedua 1)
   Tiap pom bensin memiliki kode depan masing-masing, dimana anda bisa mengetahuinya?
   berikut ini saya berikan tips buat isi di pom bensin yang bagu :

   pernah memperhatikan plang nama besar saat ke SPBU ga? Diwilayah Jakarta dan sekitarnya tertera huruf 31.XXXX atau 34.XXXX itu bukan kode buntut. Huruf awal pertama menandakan kode wilayah. Sedangkan angka keduanya mengandung arti kepemilikan.


 Kepala 3 berarti SPBU berdomisili di Jakarta Jawa Barat, Banten dan sekitarnya. Kalo kepala 5 kayaknya surabaya. Digit kedua, jika 1 berarti kepemilikan pertamina sendiri, sedangkan angka 4 berarti kepemilikan swasta atau dealer, jadi yang penting angka keduanya 1 gak masalah berapun angka pertamanya karena itu kode wilayah.Karena sebenarnya ada tiga kategori SPBU,
1. COCO alias Corporate owner coporate operate
2. CODO alias Corporate owner dealer operate
3. DODO alias Dealer owner operate
ini beradasar pada situs spbu.pertamina.com

cara pembuktiannya:
Code bagi anda menggunkan mobil / motor matic. pasti akan terasa tarikan mobilnya. jika mengisi bensin di pertamina dengan tanda 31 akan terasa mobilnya lebih kencang dan tidak terlalu kotor dibanding tanda pom dengan kode lainnya. Coba kamu bandingkan jumlah mobil/motor yang ngisi di pom bensin tersebut, pasti lebih banyak dengan menggunakan kode 31 dan coba kamu ngisi 1 liter bensin di kode 31 dan kode lainnya, ayooo bandingkan mana yang cepat habis ?

2. TIAP ISI BENSIN MINTA KEPADA PETUGASNYA TUAS HANDLE SELANG JANGAN DITEKAN TAPI DILEPAS SAJA WAKTU DITARUH DI TANKI.

    Pernah gak kami sewaktu ngisi bensin, tuas hadle ditekan2 begitu sama petugasnya? kenapa begitu?
karena banyak oknum yang nakal dengan cara memainkan takaran bensin dengan tanda cara seperti itu sehingga jumlah bensin yang kita isi lebih sedikit dari apa yang seharusnya.
Nahhh .... bagi kamu yang melihat oknum seperti itu kamu tegur saja

3. ISILAH BENSI WAKTU HARI MASIH PAGI, KETIKA TEMPERATUR TANAH MASIH DINGIN

   Ingat bahwa semua SPBU mempunyai tanki penyimpanan dibawah tanah. Semakin dingin tanahnya makan semakin padat/kental bahan bakarnya. Jika termperatur mulai panas/hangat, maka bahan bakar akan mengembang.
   Jadi jika membeli bahan bakar pada siang hari atau petang hari,, sebenarnya bahan bakar yang diisikan ke dalam tangki kendaraan kamu jelas lebih sedikit dibanding jumlah liter yang anda beli. Dalam bisnis perminyakan gravity yang spesifik dan temperatur bensi diesel dan bahan bakar jet ethanol dan produk minyak lainnya punya peranan penting. Kenaikan 1 derajat merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam bussines ini. Tetapi SPBU tidak memberikan kamu rufi/kopensasi karena temperatur.

4.ISI BENSIN SAAT TANKI KENDARAAN KAMU MASIH SETENGAH PENUH

    Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di tanki kendaraan, maka semakin sedikit udara yang ada dib bagian tanki yang kosong. Bensin menguap lebih cepat daripada yang bisa kita bayangkan. Dalam bisnis perminanyakan biasanya tanki penyimpanan bensin mempunyai apa yang kita sebut atap yang mengapung (floating roof) yang berfungsi sebagai clearance zero anatara bensin dan atmosfer sehingga penguapannya bisa dikurangi, tetapi hal itu tidak terdapat di SPBU.

5. JANGAN ISI BENSIN ADA TRUK BAHAN BAKAR SEDANG MENGISI TANKI PENYIMPANAN

    Hampir pasti bahan bakar akan teraduk saat bahan bakar dipompakan dari truk ke tanki penyimpanan SPBU dan kemungkinannya akan ada kotoran di dasar tanki penyimpanan yang teraduk naik dan terikut masuk ke tanki kendaraam kamu yang ditakutkan jika terlalu banyak dapat membuat selang behan bakar tersumbat.


Rabu, 12 September 2012

Bulang Cahaya

                                                                 Rida K Liamsi
Elang putih
berekor panjang
mengigal berahi
di ujung tanjung
mengirim isyarat
ke semua pintu
              Terimalah cintaku
              cinta tak berkeris
              cinta tak bersuku
              cinta yang tak tersurat
              dalam lagu-lagu
Angin berkisa
perahu berlayar
kudengar sendumu
di ujung sitar
                Layang-layang bertali benang
                putus benang tali belati
                cinta ku lepas, cinta ku kenang
                cinta sejati ku biar pergi
                hati ku kusut
                rindu ku hanyut
                berahi ku luput
Ombak gemuruh
mengobar dendam
membakar hari
mengubur mimpi
mengirim rindu
ke semua pintu
                 Inilah cintaku
                 ku dulang jadi timah
                 ku pahat jadi patung
                 ku rendam jadi rempah
                 ku gulai bagai rebung
                 ku simpan duka ku
                 sampai ke ujung
Kemaru menderau
padang kerontang
sedih
pedih
dendam
rindu
sangkak
pantang
sumpah
seranah
jadi barah
jadi luka
sejarah
                   Elang putih
                   berekor panjang
                   mengigal sendiri
                   di ujung petang
                   mengirim rindu
                   ke semua pintu
                   kini cintaku
                   jadi sembilu

GEMUK (-:-)

Waahhhh ... gemuk banget ya sekarang, loh lohhh cepet banget gedenya, atau  wahhh tambah makmur aja tuh badan say ( sindiran secara halus ). ini lah kata-kata masyarakat zaman sekarang yang anggap gemuk itu ga oke, gemuk itu DL (derita Loe), gemuk itu ga keren, gemuk itu , blaa blaa blaaa

Huyyy Guysss ..... mereka ga tau aje, padahal ya waktu dulu ( ya walau pun dulu setidaknya pernah ngetren gitu ) di zaman Romawi Kuno, gendut masih dianggap sebagai lambang kesuburan sehingga kaum laki-laki lebih tertarik pada perempuan bertubuh montok yang konon akan menghasilkan keturunan dari mereka. Bahkan menurut cerita, Ratu Cleopatra yang digambarkan memiliki kecantikan yang sempurna itu juga bertubuh gendut.

Walaupun berbadan gemuk sekarang mulai ditinggalkan, namun tidak untuk berbagai wilayah seperti Kepulauan Samoa di Samudera Pasifik yang terkenal subur karena secara genetik memang mudah gemuk. Contoh lain sebuah wilayah di barat laut Benua Afrika yaitu Mauritania, di wilayah ini perempuan gemuk dianggap cantik dan memiliki status sosial yang lebih tinggi sehingga muncul tradisi menggemukkan diri yang disebut leblouh.

Dalam tradisi leblouh, perempuan sejak kanak-kanak konon dipaksa makan-makanan dan minu susu secara berlebihan agar tubuhnya cukup gemuk ketika tiba waktunya untuk menikah. Di masa lalu, perempuan yang tidak gemuk tidak akan laku karena justriu dianggap tidak menarik

Namun, pada zaman sekarang gemuk memberi kesan negatif, karena dianggap mampu menimbulkan banyak penyakit yang akan diderita seperti diabetes melitus atau kencing manis, gangguan jantung dan pembuluh darah dan bahkan kanker.

Gemuk sebagai simbol kemakmuran saat ini sudah mulai ditinggalkan. Terlalu kurus juga tidak baik, maka dianjurkan adalah memiliki berat badan yang ideal, nahhh buat kamu-kamu yang sudah terlanjur gemuk sekarang bisa perlahan-lahan  mengecilkan sedikit asupan kalori. Ga perlu terburu-buru dan jangan nyesal dengan anugrah yang dikasi sama Tuhan, ingat kata D'massive

Syukuri apa yang ada, Hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik
Tak ada manusia, yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali segala yang telah terjadi

Keep spirit Guyssss ,,, kamu terlahir bukan dijadikan bahan ejekan
Justru sekarang kamu orang dianggap hebat oleh Tuhan karena kamu mampu jadi si Gemuk Sexy :)

Selasa, 11 September 2012

Dawai Biola


             
By : Tieti
             
               Aku terus berlari menelusuri tiap-tiap gang sempit, tertuju pada satu titik pusat, yaitu rumah ibu Tini. Ibu Tini adalah pelangggan setia jahitan emak, baik hati, ramah dan suka menolong sesama. Siang hari ini emak menyuruhku mengantar pesanan baju dinas yang dipesan 1 minggu yang lalu. Tanpa mengenal teriknya  panas matahari dan keringnya tenggorokan, aku terus berlari tanpa berhenti. Sudah menjadi kebiasaanku untuk berlari menuju rumah Bu Tini. Apalagi karena pesanannya sudah telat 3 hari.

"Ehh …. Fahri, kamu udah datang nak". Sapa Bu Tini dengan ramah.
“Iya buk,  ini pesanannya, Emak bilang maaf telat, beberapa hari ini emak tak enak badan, buk”.                “Iyaa ,, tak apa-apa nak, kirim salam dengan emakmu, sampaikan terima kasih ibu dan semoga beliau cepat sembuh ya, ini ambil uangnya Rp 100.000 dan ini Rp 5.000 untuk jajan kamu dan adik-adik Mu”.
“Terima kasih banyak Buk Tini". jawab ku dengan senang.

                Aku pulang dengan hati gembira. Sambil melihat jajanan pasar yang memanggil dan menarik  untuk membeli, tapi aku hanya mampu untuk menelan air ludah saja, mengingat emak lebih membutuhkan uang jajanku  untuk membeli obat-obatan. Aku terus berlari agar tak ada yang mampu menggoyahkankan nafsu. Tiba-tiba aku terjatuh dan lututlku mengeluarkan darah. Tidak biasanya aku terjatuh. Perasaanku mulai tak enak, aku terus berlari agar cepat sampai kerumah, tak peduli akan darah yang terus keluar.  Sesampai di gang aku melihat gumpalan awan hitam dilangit. Firasatku semakin tidak enak. Kulangkahkan kaki dengan cepat menuju perkampungan tempat tinggal kami.

“Astagfirullah …. Ya Allah , apa yang sudah terjadi dikampungku”.

“Fahrii …cepat bantu siramkan air itu”. Teriak pak dusman dari  kejauhan. Aku terus membantu warga untuk meredamkan kobaran api yang telah melalap banyak rumah dikampung. sambil menyiram, tapi hati  tak tenang karena memikirikan Emak, Ayah, Zury dan Aman adikku. “Kemana mereka.  Ya …. Allah lindungi mereka ya Rabbbb.” Gumanku dalam  hati.

Setelah beberapa mobil kebakaran datang, akhirnya 3 jam Gobaran api luluh jua. Ku pandangi satu persatu wajah-wajah yang merintis kesakitan. Melangkah  tertatih yang tak peduli lagi darah yang bercucuran dari lutut. Tapi tak satu pun terlihat keluargaku. Aku berjalan lebih cepat sambil memanggil nama mereka. Tak ada yang menyahut panggilanku, dan ku putuskan untuk melihat rumah, tapi ternyata rumah kami telah habis dilalap api. Hanya tinggal beberapa tiang yang masih bersisa.

            Kumasuki perlahan yang dulu pelindung dari panas dan hujan turun, atapnya  tak lagi bolong, dindingnya tak lagi bercelah. Pelaponnya tak lagi berayap, karena sekarang rumahku tak berlapis material bangunan lagi. Ku berlutut sujud diatas tanah, menangis, dan memohon ampun kepada Sang Khalik.
Tak sengaja kulihat peti yang tersisa di bawah yang dulunya tempat tidur emak. Ku mencoba untuk membuka dan ini adalah biola yang sering ayah mainkan. Untunglah Biola ini tak rusak, hanya sampul luar yang sedikit hangus karna lalapan api.

“Ayah, emak, Zury,dan Aman adikmu tidak terselamatkan Fahri”. Ucap pak Dusman terbata-bata sambil memeluk tubuhku dari belakang dengan erat.  Tak sepatah kata pun yang terucap dari mulutku, selain air mata yang  perlahan bergerak menuju gravitasi bumi.

“Ya … Allah kenapa Engkau ambil semua yang ku punya Ya Allah, Apa salah ku, Apa dosa keluargaku,  tidakkah Engkau kasihan dengan Ku, tidak kah kau mau menyisakan 1 orang dari kluarga untuk Ku. Tak ada lagi yang peduli dengan teriakanku, tak ada lagi yang menghapus air mataku, tak ada lagi yang setia mendengar keluh kesah, tak ada lagi …. Tak ada lagi mereka sekarang.”
***
           Langit tak lagi gelap dengan gumpalan asap hitam. Biru muda bercampur awan putih menyelimuti  langit sore. Hanya surau ini satu-satunya bisa kujadikan tempat berteduh dari dinginnya malam, dan terik matahari. Membatu pak Dusman menjaga surau kini menjadi tugasku keseharian. Dan ketika waktu senggang ada, kupandang erat harta satu-satunya yang tak sempat terhamuk oleh si jago merah ialah Biola kesayang Ayah. Ku coba untuk menggesekkan walau aku tak tahu cara memainkannya. Teringat oleh ku saat Ayah memainkannya, dan ucapan terakhir ayah saat mengalunkan nada indah dibalik dawai biola ini.
“Fahri, jikau kau ingin memainkan Biola ini, satukan helai-helai rambut kuda pada senarnya, gesek dan alunkan dengan hatimu, pejamkan mata sejenak dan rasakan nadanya.”

SubhanAllah  ya Rabbb, dibalik kerapuhanku, dibalik keputus asaan ku, Di balik kegundahanku.  Ternyata Engkau tak mengabaikan makhluk yang terisa sebatang kara ini. Engkau kirim banyak Hikmah di balik kejadian ini. Engkau memberi kekuatan dibalik Dawai Biola ini. Jikalah  aku menjadi sebuah biola yang bersenar namun tak memiliki penggesek yang terbuat dari helai2 rambut kuda ini, tentu tak kan menjadi nada yang indah. Namun ketika kita alunkan menjadi nada indah ia tidak hanya menyenangkan pemiliknya saja, tetapi juga membuat kuping2 yang mendengar mampu menyejukan hati setiap insan di muka bumi.

                Hari demi hari telah aku lalui, memainkan biola adalah sumber mata pencaharian ku. Menjadi pemain musik keliling sekarang jabatan profesiku disela-sela rutinitas sebagai pembersih mesjid. Dan satu hikmah yang terbesar yang aku rasakan, yakni sekarang aku berdiri di atas podium yang disaksikan oleh ratusan masyarakat. Yang ditatap oleh ribuan mata di layar televisi.  Dan kini aku si Muhammad Fachry akan menyejukkan kobaran api dengan alunan nada dawai biolanya.